Melayani dan Bersaksi Sampai Akhir Hidup

0
600

 

 

Oleh: Pdt Martunas P. Manullang

 

Selamat malam dan salam damai sejah

 

Melayani dan Bersaksi Sampai Akhir HidupInilah komitmen Paulus, seperti digambarkan pada ayat renungan hari ini. 

 

Selengkapnya berbunyi sebagai berikut; “Tetapi aku tidak menghiraukan nyawaku sedikit pun, asal saja aku dapat mencapai garis akhir dan menyelesaikan pelayanan yang ditugaskan oleh Tuhan Yesus kepadaku untuk memberi kesaksian tentang Injil kasih karunia Allah.” (Kis. 20:24).

 

Paulus adalah seorang pemberita Injil. Ia telah menunjukkan kesetiaannya dalam pemberitaan Injil yang dilakukannya sendiri (dan bersama teman-temannya).

 

Membaca Kisah Para Rasul pasal 20 ini, mengajak kita belajar dari Paulus, terutama saat dia melakukan evaluasi terhadap orientasi hidup dan pelayanannya, yang bisa dilihat dari motivasi, tujuan dan konsistensi yang nyata dalam pelayanannya.

 

Sebagai contoh, mengenai orientasi hidup dan pelayanannya, kita bisa lihat bahwa:

 

1. Paulus memiliki konsep pelayanan yang jelas. Panggilannya adalah sebagai seorang pekabar Injil (20:19,30,24).

 

2. Dalam tugas pemberitaannya, sasarannya adalah supaya orang lain (pendengar) bertobat, percaya kepada Yesus dan menjadi pengikut Yesus Kristus (20:21).

 

3. Dia berorientasi pada tujuan akhir, yaitu menyelesaikan tugas yang diberi kepadanya oleh Tuhan (20:24).

 

Satu catatan di sini, dalam pelayanannya, Paulus tidak mencari kebesaran nama atau popularitasnya, juga tidak pernah berpikir untuk nengumpulkan kekayaan diri sendiri (20:33).

 

4. Paulus, seorang pelayan yang bekerja keras untuk membiayai pelayanannya. Ia tidak suka mengemis (20:33-35).

 

5. Paulus mengutamakan Yesus Kristus, dia memusatkan hidupnya hanya pada Kristus.

Bagi Paulus, nyawa siap dipertaruhkan asalkan Kristus semakin dikenal banyak orang dan dimuliakan (20:19, 24).

 

6. Dalam pelayanannya, ia memberitakan seluruh maksud Allah kepada manusia dan dunia. Tidak ada yang disimpan atau dirahasiakan (20:27).

 

Bercermin dari Paulus, maka seharusnya para pelayan masa kini, dan yang menganggap dirinya sebagai hamba Tuhan, tentulah dengan rasa malu akan memperbaiki hal utama seperti: motivasi, tujuan, konsistensi.

 

Mengapa? Karena dlm ketiga hal ini sering para pelayan masa kini masih dalam “taraf memprihatinkan” dan “memalukan”. Terlalu banyak yang harus dibenahi, diperbaiki dan dirubah. Ini pun, kalau para pelayannya mau mengaca diri dan berubah diri.

 

Oleh karena itu, secara khusus bagi para pelayan, renungan hari ini mengajak, dengan rendsh hati mau merubah diri, sambil meneladani rasul Paulus dalam: orientasi hidup dan pelayanan, motivasi, tujuan dan konsistensi di dalam pelayanan. Dan mempertahankannya, taat dan setia, melayani dan bersaksi sampai akhir hidup.

 

Selamat melayani dan bersaksi.

 

Selamat beraktivitas di hari ini. Tuhan Yesus memberkati. AMIN.

 

Pdt Martunas P. Manullang

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here