MENGALAHKAN KEJAHATAN DENGAN KEBAIKAN

0
2274

 

Oleh: Pdt.Lundu H.M.Simanjuntak

(Roma 12:9-21)

Semua orang pasti memiliki rasa kasih di dalam hidupnya, atau setiap orang pasti memiliki sifat yang baik di dalam hidupnya. Dapat juga dibalik semua orang pasti memiliki sifat jahat di dalam hidupnya atau setiap orang pasti memiliki sifat mendendam dalam hidupnya.

Namun yang pasti Allah menginginkan agar setiap orang lebih menonjolkan rasa kasihnya atau rasa baiknya dan menghancurkan sifat jahatnya. Setiap orang diminta untuk lebih suka melakukan yang baik ketimbang melakukan yang jahat.

Jika setiap orang lebih menyukai kebaikan dan membenci kejahatan, maka sebenarnya tidak akan ada perbuatan kebencian atau dendam. Kita sepakat bahwa kejahatan itu harus diberantas dari muka bumi ini. Hanya saja apa yang harus kita lakukan untuk membasmi kejahatan itu?

Menghukum orang yang jahat, membenci orang yang jahat, melawan orang yang jahat, mendendam kejahatan orang lain, cenderung dianggap sebagai perilaku yang tepat untuk mengalahkan kejahatan. Tetapi apa yang terjadi? Kejahatan itu semakin menjadi dan tidak berkurang apalagi kalau sampai hilang.

Itu sebabnya Paulus mengatakan dalam nas Minggu ini:

14. Berkatilah siapa yang menganiaya kamu, berkatilah dan jangan mengutuk!
17. Janganlah membalas kejahatan dengan kejahatan; lakukanlah apa yang baik bagi semua orang!
20. Tetapi, jika seterumu lapar, berilah dia makan; jika ia haus, berilah dia minum! Dengan berbuat demikian kamu menumpukkan bara api di atas kepalanya.
21. Janganlah kamu kalah terhadap kejahatan, tetapi kalahkanlah kejahatan dengan kebaikan!

Paulus juga menasehatkan agar kita jangan mengutuk para penganiaya, jangan mengecilkan atau menyerang kehormatan orang lain, bahkan yang berbuat kejahatan sekalipun. Allah akan mengusahakan keseimbangan dalam kehormatan dan rasa malu.

Ingatlah! Jika kita selalu berbuat baik kepada orang lain terlebih kepada orang jahat atau orang yang menyakiti kita, itu sama halnya seakan kita sedang menumpukkan bara api di atas kepalanya.

Apa maksudnya?

Hal ini kemungkinan besar diambil dari cara penghukuman yang Ada di Mesir, dimana pada saat itu para pesakitan atau orang jahat meletakkan sebuah piring yang berisi bara api di atas kepalanya untuk mengungkapkan penyesalan atas perbuatan jahatnya.

Itu adalah sebuah tindakan “sindiran” dimana pembalasan dengan tindakan yang baik atau terhormat terhadap tindakan lawan yang yang jahat, tidak terpuji atau mempermalukan adalah merupakan tindakan yang paling tepat untuk mempengaruhi lawan mau bertobat.

Paulus mengingatkan kita: janganlah membalas perbuatan yang jahat dan mempermalukan dengan kejahatan, melainkan balaslah kejahatan yang mempermalukan itu dengan perlakuan yang terhormat, yaitu dengan perbuatan baik.

Kita diingatkan bahwa perbuatan baik Allah kepada orang lain, itu terjadi melalui diri kita. Jangan pernah berpikir bahwa Tuhanlah yang harus bertanggung jawab atas segala sesuatu yang terjadi di dunia ini, itu adalah sebuah pemikiran yang sangat keliru.

Jika ada masalah bagi orang lain, jika ada bencana, dan penderitaan, jangan pernah berpikir Tuhanlah yang harus turun tangan untuk menyelesaikan semuanya.
Paulus dalam nas ini mengingatkan dan menasihati kita tentang bagaimana caranya kita harus tampil baik di dunia ini sebagai Tubuh Kristus, bahkan terhadap dunia yang menganiaya kita, dunia yang membenci kita, dunia yang mengancam kita dan juga terhadap orang lain yang berbuat jahat bagi kita.

Bahkan kita juga diminta untuk mengalahkan kejahatan itu dengan cara memberkati kejahatan itu dan berbuat baik kepadanya, supaya dia bertobat.

Berhentilah menjadi orang yang pendendam terhadap si jahat jika engkaupun tidak ingin disebut penjahat, sebab jika engkau adalah orang yang pendendam, maka itu akan membuat dirimu sendiri menjadi orang jahat.

Awas!

Rasa dendam, rasa sakit hati dan rasa kecewa dalam sekejap akan dapat berubah menjadi sebuah tindakan kejahatan yang sangat mengerikan. Jika kita menyimpan kejahatan orang lain dalam hati kita, maka itu akan membuat kita tidak dapat melihat kebaikan orang lain itu.

Mari, kalahkanlah kejahatan dengan kebaikan, amen.

DOA:

Ya Tuhan, bukalah selalu mata hatiku untuk mau berbuat baik kepada orang lain, termasuk orang yang menyakiti hatiku, karena aku tahu bahwa sakit hati dan dendam itu juga adalah sebuah kejahatan, amen.

SELAMAT HARI MINGGU
DAN
SELAMAT BERIBADAH

(Pdt.Lundu H.M.Simanjuntak-Ktr HKBP Distrik VIII DKI Jkt)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here