Kiai Ma’ruf Amin Dikukuhkan Sebagai Tokoh Sunda

0
397

Bandung, Protestantpost.com

 

Mengisi akhir pekan kedua Januari 2019, Kiai Ma’ruf Amin melakukan kunjungan selama dua hari ke Bandung, Jawa Barat. Kiai Ma’ruf didampingi istrinya, Wury Estu Handayani dan anak perempuannya, Siti Marifah.

Rombongan calon wakil presiden nomor urut 01 itu menuju Bandung pada Sabtu pagi, (19/1/2019). Setibanya di ibukota Provinsi Jawa Barat sekira pukul 10.00 WIB, Kiai Ma’ruf disambut oleh Solihin GP, mantan Gubernur Jabar periode 1970-1974.

Kiai Ma’ruf mengawali kegiatan dengan menghadiri acara silaturahmi bersama ratusan tokoh dan anggota paguyuban masyarakat Sunda di Hotel Horison, Bandung. Ikut menyambut Kiai Ma’ruf antara lain Ketua Paguyuban Pasundan Didi Turmudzi dan artis Coki Sitohang.

Dalam kesempatan ini, Solihin GP selaku sesepuh masyarakat Jawa Barat, mengukuhkan Kiai Ma’ruf sebagai tokoh masyarakat Jawa Barat. Sebagai tanda pengukuhan, secara simbolis Solihin mengalungkan sorban putih kepada Kiai Ma’ruf. Solihin juga memberikan keris kujang, senjata tradisional khas Sunda, kepada Kiai Ma’ruf.

“Hari ini saya dan keluarga mendapat sambutan dalam rangka penganugerahan kami sebagai tokoh masyarakat masyarakat Jawa Barat, masyarakat Pasundan. Saya merasa tersanjung. Karena memang saya punya darah Pasundan dari Pajajaran maupun Sumedang,” ujar Kiai Ma’ruf dalam sambutannya.

*Tanggung Jawab Besar*

Kiai Ma’ruf mengaku mendapat kehormatan telah dikukuhkan sebagai tokoh agama sekaligus tokoh masyarakat Sunda. Menurut Kiai Ma’ruf, dengan pengukuhan dirinya ini, maka tanggung jawabnya untuk ikut mewujudkan cita-cita leluhurnya di Tanah Pasundan semakin besar.

“Pengukuhan ini menjadi penghormatan buat saya; memiliki tanggung jawab besar untuk mewujudkan cita-cita leluhur Jawa Barat, Pasundan,” kata Kiai Ma’ruf yang hingga kini masih menjabat Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia itu.

Kepada ratusan hadirin, Kiai Ma’ruf juga mengungkapkan alasannya bersedia dipinang menjadi calon wakil presiden Jokowi. Menurut Kiai Ma’ruf, salah satu alasan dirinya mau mendampingi Jokowi adalah untuk menghargai masyarakat Pasundan.

“Saya mau (menjadi cawapres) karena apa? (Karena) ini berarti menghargai masyarakat Pasundan. Sudah lama Pasundan tidak punya tokoh nasional yang menjadi pimpinan nasional,” kata Kiai Ma’ruf.

Menurut Kiai Ma’ruf, setelah era Wakil Presiden Umar Wirahadikusumah yang menjabat pada 1983 hingga 1988, belum lagi ada tokoh masyarakat Pasundan yang menjadi wakil presiden.

“Karena itu, ketika Presiden Jokowi menawari saya menjadi cawapres untuk mendampinginya, ya saya bersedia,” kata Kiai Ma’ruf.

Sementara itu Solihin GP mengajak masyarakat Jawa Barat untuk mendukung pasangan nomor urut 01, Jokowi-Ma’ruf Amin, dalam Pemilihan Presiden bulan April 2019. Karena, menurut dia, baik Presiden Jokowi maupun KH Ma’ruf Amin sama-sama tokoh yang hebat.

“Mereka berdua itu sama-sama hebat. Pemimpin-pemimpin hebat. Bukan hanya omong saja, tapi kenyataan telah membuktikan, mereka itu sayang kepada rakyatnya, sayang kepada rakyat Sunda,” kata Mang Ihin, sapaan akrab Solihin GP, yang kini berusia 93 tahun. (*)

Sumber:
https://jokowidodo.app/post/detail/kiai-maruf-dikukuhkan-sebagai-tokoh-sunda

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here