TUHAN TELAH MEMANGGIL KITA DENGAN PANGGILAN KUDUS 

0
397

Oleh: P. Adriyanto

*_”Karena itulah kuperingatkan engkau untuk mengobarkan Karunia Allah. Dialah yang menyelamatkan kita dan memanggil kita dengan panggilan kudus, bukan berdasarkan perbuatan kita, melainkan berdasarkan maksud dan kasih karunia-Nya sendiri.”_*
*_2 Timotius 1: 6,9_*

Saya tidak pernah tahu dan tidak pernah memikirkan apakah yang sedang saya lakukan sekarang ini adalah merupakan panggilan Tuhan.

Dulu yang saya kejar adalah ilmu pengetahuan dan karir saya dalam bidang bisnis. Dalam bidang inilah Tuhan telah memberkati saya dengan talenta yang tinggi, sehingga saya dapat menyiapkan beratus-ratus artikel terutama dalam bidang business management, financial management, accounting, strategi-strategi yang diperlukan oleh korporasi bisnis dan lain-lain. Dalam karir, Tuhan telah memberkati saya sehingga karir saya terus meningkat mulai dari manajer sampai menjadi Direktur, Vice President dan sebagai Sr. Advisor.

Di- samping itu, saya juga sukses dalam pendidikan mulai dari guru SMA sampai dosen S1 dan S2 dan bahkan dalam pembangunan institusi pendidikan setingkat master.

Dengan berjalannya waktu, sejak pertengahan tahun 2006,Tuhan mulai menyatakan kehendak-Nya agar secara bertahap saya bergeser dari dunia pendidikan dan bisnis ke dunia kerohanian. Sejak tahun 2015, setelah saya secara total tidak bekerja, saya mulai aktif melakukan kegiatan-kegiatan:

1. Mendalami Firman Tuhan dalam pasal/ayat-ayat yang merupakan ajaran Tuhan.

2. Menyiapkan renungan Kristen setiap hari dengan meminta bimbingan Roh Kudus.

3. Setiap hari berdoa baik untuk keluarga sendiri dan semakin hari semakin panjang saya berdoa syafaat untuk kepentingan orang lain, orang-orang/janda miskin, orang-orang yang hidupnya terpuruk yang hidup di pinggir jalan, di bawah jembatan dan gubug-gubug reyot, anak-anak yang kurang gizi, anak yatim piatu dan orang-oran tua jompo terutama yang dibuang oleh keluarga mereka di rumah jompo, orang-orang sakit dan lain-lain.

Saya setiap pagi dan malam berdoa sekitar 2 jam dan kadang-kadang saya merasa lelah dan bosan,tapi itu merupakan kewajiban bagi saya.
Banyak orang yang menyangka saya adalah Pdt dan banyak yang meminta saya untuk berdoa agar Tuhan melepaskan mereka dari kesesakan/penderitaan atau penyakit.

Saya tidak peduli siapa diri saya, saya yakin bahwa Tuhan telah memanggil saya dan telah mendorong saya untuk memenuhi kebutuhan Tuhan Yesus Kristus yang harus saya lakukan.

Selain itu, sejalan dengan kehendak Tuhan, saya telah mengubur keinginan saya untuk menerbitkan buku *Business Management* yang sudah saya siapkan sampai beberapa ratus halaman ketik dan keinginan saya untuk mencapai gelar doktor/Ph.D (walaupun saya rasa otak saya masih mampu). Namun, untuk belajar teologia Kristen sehingga saya menjadi pekabar Injil/Rev. saya sama sekali belum mempunyai keinginan. Saya juga tidak peduli apakah renungan harian saya punya bobot teologi/tidak, yang penting setiap hari saya mohon bimbingan Roh Kudus agar saya mampu menyiapkan renungan tersebut.
Mudah-mudahan saya tidak menjadi manusia yang setengah matang, yang sudah mati ambisi saya untuk maju.

Saya serahkan kesemuanya itu atas kehendak Tuhan, bukan karena saya sudah tua (74 tahun), tapi saya tetap akan mengobarkan semangat dan panggilan Tuhan, selama saya masih mampu.
Amin.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here