Penyertaan Allah Bagi Orang Yang Setia

0
446

Oleh:  Pdt. Bernard TP Siagian

Daniel 3:21-29
Yohanes 14:15-26

*Daniel 3:21-29*
3:21 Lalu diikatlah ketiga orang itu, dengan jubah, celana, topi dan pakaian-pakaian mereka yang lain, dan dicampakkan ke dalam perapian yang menyala-nyala.
3:22 Karena titah raja itu keras, dipanaskanlah perapian itu dengan luar biasa, sehingga nyala api itu membakar mati orang-orang yang mengangkat Sadrakh, Mesakh dan Abednego itu ke atas.
3:23 Tetapi ketiga orang itu, yakni Sadrakh, Mesakh dan Abednego, jatuh ke dalam perapian yang menyala-nyala itu dengan terikat.
3:24 Kemudian terkejutlah raja Nebukadnezar lalu bangun dengan segera; berkatalah ia kepada para menterinya: “Bukankah tiga orang yang telah kita campakkan dengan terikat ke dalam api itu?” Jawab mereka kepada raja: “Benar, ya raja!”
3:25 Katanya: “Tetapi ada empat orang kulihat berjalan-jalan dengan bebas di tengah-tengah api itu; mereka tidak terluka, dan yang keempat itu rupanya seperti anak dewa!”
3:26 Lalu Nebukadnezar mendekati pintu perapian yang bernyala-nyala itu; berkatalah ia: “Sadrakh, Mesakh dan Abednego, hamba-hamba Allah yang maha tinggi, keluarlah dan datanglah ke mari!” Lalu keluarlah Sadrakh, Mesakh dan Abednego dari api itu.
3:27 Dan para wakil raja, para penguasa, para bupati dan para menteri raja datang berkumpul; mereka melihat, bahwa tubuh orang-orang ini tidak mempan oleh api itu, bahwa rambut di kepala mereka tidak hangus, jubah mereka tidak berubah apa-apa, bahkan bau kebakaran pun tidak ada pada mereka.
3:28 Berkatalah Nebukadnezar: “Terpujilah Allahnya Sadrakh, Mesakh dan Abednego! Ia telah mengutus malaikat-Nya dan melepaskan hamba-hamba-Nya, yang telah menaruh percaya kepada-Nya, dan melanggar titah raja, dan yang menyerahkan tubuh mereka, karena mereka tidak mau memuja dan menyembah allah mana pun kecuali Allah mereka.
3:29 Sebab itu aku mengeluarkan perintah, bahwa setiap orang dari bangsa, suku bangsa atau bahasa mana pun ia, yang mengucapkan penghinaan terhadap Allahnya Sadrakh, Mesakh dan Abednego, akan dipenggal-penggal dan rumahnya akan dirobohkan menjadi timbunan puing, karena tidak ada allah lain yang dapat melepaskan secara demikian itu.”

Lagu Sekolah Minggu berjudul _“Beranilah seperti Daniel, peganglah kebenaran”_ menggugah hati. Isinya mengajak semua orang bersikap berani menghadapi sesuatu dengan berpegang teguh kepada Tuhan.

Daniel, seorang muda Yahudi, menjadi pemimpin di negeri pembuangan Babel ketika bangsanya sebagai orang asing. Mereka sarat dengan pergumulan. Dia sering diintimidasi karena keberaniannya menyuarakan kebenaran. Ia menolak tawaran menyantap makanan yang diharamkan Tuhan bagi bangsa-Nya. Pada kasus lain, dia dibenci oleh sesama pegawai Istana karena menjelaskan arti mimpi raja dan berusaha menyingkirkan dia. Walau pun dilarang oleh amanat raja, namun ia tetap berdoa kepada Allah Israel. Daniel disertai Tuhan dan tidak gentar, sekali pun ia terancam.

Peristiwa mengejutkan ketika tiga orang sahabatnya, Sadrakh, Mesakh dan Abednego, dilemparkan ke dalam dapur perapian yang menyala-nyala. Mereka menolak dipaksa menyembah patung dewa, menyebabkan raja Nebukadnezar marah besar.

Namun mereka tidak terbakar. Mereka terlihat berjalan-jalan dengan bebas berempat di dalam perapian tersebut. Apa yang terjadi? Malaikat Tuhan menyertai mereka. Akhirnya raja membebaskan mereka dan memuji Allah Israel.

Peristiwa ini terjadi sekitar tahun 550 sM, tertulis dalam Kitab Daniel. Nas ini mengingatkan dan mengajak kita agar berani menyuarakan kebenaran. Allah senantiasa berpihak dan menyertai orang benar. Karena itu, jika Allah di pihak kita, siapakah lawan kita? (Rm 8:31) Pengalaman Daniel, dkk menjadi teladan dan mengingatkan kita bahwa Allah senantiasa menyertai orang yang taat dan setia, bahkan pengalaman mereka menjadi kesaksian bagi banyak orang akan Tuhan kita. Amin! (as)

*DOA:*
*_“Berilah keberanian bagi kami, ya Allah, bersaksi akan kebesaran-Mu. Bangkitkanlah iman kami. Amin!”_*

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here