TAK PERLU BERTANYA ’MENGAPA?’

0
423

*Air Hidup*

Baca: Habakuk 2:1-5

 

”…orang yang benar itu akan hidup oleh percayanya.”_ Habakuk 2:4

Pertanyaan seringkali timbul di dalam hati kita ketika melihat hal-hal yang buruk terjadi dan menimpa kehidupan orang yang berlaku benar di hadapan Tuhan.  ”Mengapa Tuhan seolah-olah membiarkan hal ini terjadi dan tidak segera bertindak untuk menunjukkan pembelaan-Nya”_

Inilah yang juga mengganjal di hati Habakuk saat melihat ketidakadilan terjadi di bangsanya, bagaimana orang yang jahat begitu leluasa menindas dan memperdaya orang benar, yang kuat menekan mereka yang lemah. ”Berapa lama lagi, TUHAN, aku berteriak, tetapi tidak Kaudengar, aku berseru kepada-Mu: *’Penindasan!’* tetapi tidak Kautolong? Mengapa Engkau memperlihatkan kepadaku kejahatan, sehingga aku memandang kelaliman?”_(Habakuk 1:2-3a).

Tuhan bersegera menjawab pergumulan Habakuk ini dengan memberikan suatu penglihatan tentang orang Kasdim yang dibangkitkan-Nya untuk mengadili kejahatan. Jawaban Tuhan ini sungguh tak seperti yang Habakuk harapkan, mengapa Tuhan justru memakai orang Kasdim (bangsa yang jahat) ini untuk melakukan pekerjaan-Nya.

”Bukankah Engkau, ya TUHAN, dari dahulu Allahku, Yang Mahakudus? Tidak akan mati kami. Ya TUHAN, telah Kautetapkan dia untuk menghukumkan; ya Gunung Batu, telah Kautentukan dia untuk menyiksa.” (Habakuk 1:12). Karena itu ”Aku mau berdiri di tempat pengintaianku dan berdiri tegak di menara, aku mau meninjau dan menantikan apa yang akan difirmankan-Nya kepadaku, dan apa yang akan dijawab-Nya atas pengaduanku.”_ (Habakuk 2:1). Tuhan pun kembali memberikan penegasan melalui penglihatan tentang keberadaan orang jahat yang tidak bertahan lama.

Pada saatnya, kekejaman orang Kasdim menghancurkan mereka sendiri, sedangkan orang yang benar beroleh pembelaan Tuhan. Mereka akan melihat kemuliaan Tuhan yang tak dapat diukur limpahnya. ”Sebab bumi akan penuh dengan pengetahuan tentang kemuliaan TUHAN, seperti air yang menutupi dasar laut.”_ (Habakuk 2:14).

Selama kita hidup benar tak perlu bertanya *’mengapa’* kepada Tuhan tentang segala hal yang terjadi, sebab Tuhan tidak pernah salah dalam setiap tindakan-Nya.

*Orang benar pasti muncul sebagai pemenang, karena Tuhan ada di pihaknya.*

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here