Jakarta, Protestantpost.com
Second Chance Foundation Bersama Direktorat Jenderal Pemasyarakatan, Kementerian Hukum dan HAM mengajak Masyarakat Mengenal Warga Binaan dan Lembaga Pemasyarakatan Melalui Second Chance Charity Run 2019 ”Run for Your Second Chance” , Kesempatan kedua menjadi hak setiap manusia, siapapun tanpa terkecuali termasuk Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) untuk merubah pribadi diri dan membangun kehidupan yang lebih baik.
Second Chance Foundation, berkolaborasi dengan Direktorat Jendera| Pemasyarakatan Hukum dan HAM serta didukung oleh United Nations Office on Drugs and Crime dan Kedutaan Besar dari Afrika Selatan di Indonesia akan menggelar ajang lari dengan konsep Charity Run. Sebagai salah satu program untuk mengenalkan masyarakat akan Warga Binaan dan mengajak masyarakat memberi dukungan bagi WBP yang ada di lembaga pemasyarakatan (lapas), Second Chance Charity Run 2019 akan dilangsungkan pada tanggal 21Juli 2019 di Lot 16, SCBD Jakarta.
Kesempatan kedua adalah hak setiap manusia. Hal tersebut yang melatar belakangi Yayasan Second Chance sebagai mitra Direktorat Jenderal Pemasyarakatan yayasan nirlaba yang memiliki visi dan mis‘i pemberdayaan WBP untuk menjadi pribadi yang positif, mandiri, dan dapat diterima kembali oleh masyarakat sebagai warga yang bermartabat E untuk meningkatkan kualitas hidup para WBP dengan melakukan pelatihan dan pendampingan bagi WBP yang ada di lapas seluruh Indonesia.
”Kami memberikan pelatihan, pembinaan, dan pendampingan yang berkesinambungan untuk membentuk kemandirian WBP, serta memberikan kesempatan yang sama pada WBP melalui program pelatihan yang kami siapkan,” u’jar Evy Amir Syamsudin selaku founder Second Chance Foundation.
Untuk itu, Second Chance Foundation mengajak masyarakat untuk ikut serta menyebarkan semangat positif melalui kegiatan Second Chance Charity Run 2019, yakni ajang lomba 1|ari dengan konsep charity run atau berlari dan menggalang dana dengan dua kategorijarak tempuh, yaitu 5 km dan 10 km.
Direktur Jenderal Pemasyarakatan, Iibu Sri Puguh Budi Utami, merasa perlu lebih banyak lagi pihak yang peduli akan isu Pemasyarakatan, terutama dari masyarakat. ”Masyarakat adalah bagian dari tiga pilar Sistem Pemasyarakatan dalam pembinaan WBP, yaitu pemerintah, WBP dan masyarakat,” ucap Utami. ”Pembinaan yang kami lakukan tentu tlidak akan maksimal jika t‘idak didukung oleh masyarakat. Direktorat Jendral Pemasyarakatan menyambut baik iniis’iatif Yayasan SecondChance dimana kegiatan ini mempunyai dua tujuan yang mendukung kegiatan pelatihan dan pembinaan dan reintegrasi WBP saaat mereka kembali bermasyarakat. Kegoatan ini membantu menzingkatkan pengenalan masyarakat akan Warba Binaan sebagai bagian dari masyarakat dan memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk memberi dukungan melalui donasi yang dlikumpulkan dan diharapkan hasil dari penggalandan donasi ini dapat mendukung prgram pembinaan WBP.
Second Chance Charity Run diharapkan mampu mengajak masyarakat menyebarkan semangat positif bagi para WBP yang ada dIi lapas, mengkampanyekan akan hak setiap orang mendapatkan kesempatan kedua, serta membantu para WBP agar siap kembali ke lingkungannya sebagai bagian dari masyarakat yang mandiri dan bermartabat.
UNODC: Kerja sama selama ini dan andilny a di Second Chance Charit Run
”A nation should not be judged by how it treats its highest citizens but its lowest ones.” Kalimat dari Nelson Mandela tersebut melambangkan seSuatu yang ia perjuangkan tanpa henti semasa hidupnya. Kegiatan Charity Run yang diselenggarakan oleh Second Chance Foundation merupakan bagian dari peringatan Mandela Day yangjatuh pada tanggal211uli untuk meningkatkan kesadaran tentang kondiisi para WBP. Second Chance Charity Run adalah kesempatan yang baik untuk menyampaikan dukungan, meningkatkan kesadaran, dan berkontribusi untuk membangun kehidupan yang lebih baik untuk para WBP.
South Africa Ambassador: Nelson Mandela dan upayanya.
Mandela Day adalah sebuah panggilan untuk merayakan sebuah konsep bahwa setiap individu memiliki kekuatan untuk mentransformasi dunia dan kemampuan untuk membuat perubahan. Pada November 2009, Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa mendeklarasikan 18 Juli sebagaai “Nelson Mandela ilnternational Day”. Akan tetapi, karena tanggal 18 Juli jatuh pada hari Kamis, hari Minggu tanggal 21Juli dipilih sebagai hari untuk memperingatinya. Duta Besar Afrika Selatan untuk Indonesia dan Asia Tenggara, Dr. Hilton Fisher, mengungkapkan dukungannya terhadap Standard Minimum Rules for the Treatment of Prisoners, yang dikenal juga sebagai ”Nelson Mandela Rules”, untuk menghormati peninggalan mendiang Presiden Nelson Mandela yang menghabiskan 27 tahun hidupnya d‘i dalam penjara dalam upayanya menegakkan hak asasi manusia dan demokrasi, “Madiba, as former President Nelson Mandela is better known, has fought for social justice and reconciliation for 67 years. We are asking you to give 67 minutes of your time towards making this world a better place by joining the Second Chance Charity Run.”
SECOND CHANCE FOUNDATION
Second Chance Foundation merupakan yayasan nirlaba mandiri pertama di Ilndonesia yang menfokuskan diri untuk men’ingkatkan kualitas hidup WBP di lapas seluruh Indonesia melalui pelatihan dan pendampingan yang berkesinambungan serta secara menyeluruh. Pembekallan ini akan memberikan kesempatan kedua bagi WBP agar setelah bebas mampu menjadi manusia kreatif, produktif, mandiri, dan dapat djterima kembarli di lingkungannya sebagai manusia yang bermartabat dan tidak melakukan kembali kesalahannya.. Untuk melaksanakan visi dan misinya secara utuh, Second keglatan-kegiatan seperti pameran Napi Craft dan menggelar NapiArt untuk mernasarkan produk hasil keterampilan dan pertunjukan kesenian hasil karya WBP serta Charity Run. Aktivitas ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat dalam menghilangkan stigma negatif yang berkembang di masyarakat dan tergantikan oleh semangat positif untuk turut membantu mengangkat derajat WBP.
(Hotben)