KPNEJ Mengapresiasi Target Pertumbuhan Ekonomi 2021 Sebesar 4,5 s/d 5,5 Persen
Medan, Protestantpost.com
Komite Pengusul Nobel Ekonomi Untuk Jokowi (KPNEJ) mengapresiasi pemerintahan Jokowi atas penetapan target pertumbuhan ekonomi tahun 2021 sebesar 4,5 s/d 5,5 persen.
“Saya mengapresiasi pemerintahan Jokowi, karena meskipun wabah pandemi Covid 19 belum berakhir, namun pemerintahan Jokowi siap memasang target pertumbuhan ekonomi tahun 2021”, kata Ketua KPNEJ, Yonge Sihombing, kepada Pers, di Medan, Selasa, 16 Juni 2020.
Selain mengapresiasi target pertumbuhan ekonomi 2021, Yonge juga mengapresiasi target makroekonomi seperti: terget Inflasi sebesar 2,0-4,0 persen; target tingkat suku bunga SBN 10 tahun sebesar 6,67-9,56 persen; target nilai tukar Rupiah sebesar Rp 14.900-Rp15.300 per dollar AS; target harga minyak mentah Indonesia sebesar 40-50 dollar AS per barrel; target lifting minyak bumi sebesar Rp 677.000 – 737.000 barrel per hari; dan target lifting gas bumi sebesar 1 juta-1,17 juta barrel setara minyak per hari.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati pada Selasa (12/5/2020) saat memaparkan Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-pokok Kebijakan Fiskal (KEM PPKF) tahun 2021 pada Rapat Paripurna DPR RI mengatakan bahwa target-target makroekonomi 2021, disusun berdasarkan pada arah pembangunan yang tertuang dalam Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN 2020-2024) yang telah ditetapkan melalui Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 18 tahun 2020.
Menkeu mengatakan target-target makroekonomi yang disusun di tengah pandemi Covid-19, dan sudah mencerminkan berbagai ketidakpastian dampak Covid-19 global yang belum dapat dipastikan kapan berakhirnya.
Karena itu, Yonge mengatakan bahwa dengan ditetapkannya target pertumbuhan ekonomi 2021, dan target-target makroekonomi lainnya, maka arah dan tujuan, progran, kebijakan, sasaran, kegiatan, rencana kerja dan strategi pembangunan ekonomi tahun 2021, sudah semakin tergambar, terpola, terarah, fokus, terukur dan teratur.
“Target pertumbuhan ekonomi 2021 dan target-target makroekonomi akan menjadi pusat perhatian bagi seluruh kementerian dan lembaga negara, utamanya kementerian dan lembaga yang diberi tugas dan tanggungjawab untuk mengurus ekonomi Indonesia dan akan menjadi dasar dan acuan dalam penyusunan RAPBN 2021”, kata Yonge.
Selanjutnya Yonge mengatakan bahwa dengan ditetapkannya target pertumbuhan ekonomi 2021, maka seluruh pelaku usaha di Indonesia, memiliki referensi, acuan, dab gambaran untuk menyusun target dan rencana kerjanya masing masing, sehingga target pelaku ekonomi bisa sinergis, yang pada gilirannya bisa terwujud sinergitas perencanaan pembangunan ekonomi Indonesia tahun 2021, yang pada gilirannya target pertumbuhan ekonomi tahun 2021 bisa dicapai secara optimal.
Untuk itu, lanjut Yonge, seluruh komponen masyarakat, bangsa, dan negara harus bersatu, kompak, seraya berdoa, agar target perekonomian 2021 dapat terwujud.
Medan, Sabtu, 16 Juni 2020
Yonge Sihombing
081360578435