Peta Jalan Pendidikan di Indonesia Dalam Pusaran Disrupsi Global
Oleh: Timothy Apriyanto
Mencermati secara mendalam dokumen ringkasan eksekutif Peta Jalan Pendidikan Indonesia Tahun 2025 – 2045 oleh Kementerian PPN/Bappenas, kementerian pendidikan kebudayaan, riset, dan teknologi serta kementerian agama, ada hal menarik untuk kita cermati yaitu tentang uraian tren global yang berdampak signifikan terhadap pendidikan Indonesia serta fakta disparitas akses pendidikan berkualitas.
Kemendikbudristek yang mempunyai tugas menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pendidikan, kebudayaan, ilmu pengetahuan, dan teknologi untuk membantu Presiden dalam menyelenggarakan pemerintahan negara, tentunya sudah berupaya keras untuk menjalankan tugas tersebut. Sebagai dampak dari kemajuan teknologi informasi, termasuk perkembangan penggunaan Internet of Things (IoT), kecerdasan buatan (AI), dan robotik, diperkirakan akan ada perubahan signifikan dalam dunia pekerjaan.
Menurut laporan World Economic Forum (WEF), hingga tahun 2027, sebanyak 83 juta pekerjaan diperkirakan akan hilang, terutama karena otomatisasi dan digitalisasi. Namun, di saat yang sama, sekitar 69 juta pekerjaan baru akan tercipta di berbagai sektor seperti energi hijau, teknologi, dan rantai pasokan. Pergeseran ini akan memengaruhi sekitar 23% tenaga kerja global, yang berarti baik penciptaan maupun penghapusan pekerjaan akan sangat terasa.
Tren global yang terus berkembang dan membawa dampak yang signifikan bagi pendidikan di Indonesia antara lain fenomena seperti globalisasi, urbanisasi, perubahan demografi, serta kemajuan teknologi memunculkan tantangan baru dalam penyediaan akses pendidikan yang berkualitas. Ketimpangan dalam akses pendidikan ini semakin mencolok ketika kita membandingkan capaian output pendidikan ditinjau dari instrumen penilaian internasional seperti PISA 2022 dan Global Knowledge Index 2023 dengan membandingkan negara-negara ASEAN lainnya. Selain itu, penting pula untuk menggali kembali ajaran Ki Hajar Dewantara dan menyesuaikan pendidikan kita dengan kebutuhan zaman modern.
*1. Disrupsi Global yang Mempengaruhi Pendidikan di Indonesia*
*Perubahan Lanskap Kemanusiaan Universal dan Kewarganegaraan Global*
Globalisasi yang semakin meluas, dengan interaksi antarbangsa semakin kuat akan berdampak terhadap munculnya tantangan baru di dunia kerja dan dunia pendidikan mendatang. Pendidikan dituntut untuk mengembangkan kesadaran global terhadap hak asasi manusia dan kebebasan. Pendidikan di Indonesia harus mampu menumbuhkan pemahaman kemanusiaan universal, penting dalam membangun generasi yang sadar akan tanggung jawabnya sebagai warga dunia. Urbanisasi global yang diprediksi akan mencapai 68% pada 2050 mengharuskan Indonesia memperhatikan pembangunan infrastruktur pendidikan yang lebih baik di kota, tanpa melupakan daerah pedesaan.
Ketimpangan antara daerah perkotaan dan pedesaan dalam akses pendidikan dapat memperbesar kesenjangan sosial di masa mendatang, jika tidak segera diatasi.