Perihal Rumah Tangga Kristen

0
1135

Oleh: Stefanus Widananta

 

 

Hai isteri, tunduklah kepada suamimu seperti kepada Tuhan, hai suami, kasihilah isterimu se bagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya.

Efesus 5: 22, 25

 

Gugat cerai, begitu heboh, banyak yang tidak percaya, kita juga tidak tahu kebenarannya dan apa motif dibaliknya.

 

Alkitab sudah menggambarkan formulasi atau rumusan sebuah rumah tangga yang harmonis, jika istri menghormati suaminya dan suami mengasihi istrinya, namun dalam kenyataannya banyak sekali kita jumpai orang percaya yang terjebak dalam perceraian.

 

Suaminya kasar atau isterinya tidak bisa mengurus rumah tangga, suami diremehkan isterinya dan masih segudang kasus-kasus lainnya, namun mereka terikat dengan pernikahan Kudus yang tidak memperbolehkan mereka berpisah.

 

Gereja memang harus mengambil peran agar rumusan perkawinan diterapkan dengan baik dan benar dalam rumah tangga.

 

Prinsipnya perkawinan Kristiani punya tiga asas dasar: monogami, fidelitas dan indisolubilitas. Sebuah perkawinan Kristen adalah perkawinan antara seorang suami dengan seorang isteri, untuk seumur hidup mereka, saling mengajarkan diri dalam ikutan kasih setia.

 

Namun, setiap rumah tangga, pasti mempunyai masalahnya sendiri dan kita memang tidak patut menghakimi orang lain termasuk goncang-ganjing rumah tangga orang, yang kita bisa lakukan adalah doakan dan gereja perlu melakukan mediasi dan mengembalikannya ke rumusan firman Tuhan, tentu saja dengan kesadaran masih-masing pihak mau memperbaiki diri dan berpisah adalah alternatif yang paling paling akhir dan harus dihindari.

 

Tuhan Yesus memberkati.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here