Oleh: Pdt. Anna Vera Pangaribuan
Selamat pagi untuk kita semua, kiranya kasih karunia dari Yesus Kristus menyertai kehidupan kita sekalian.
Selamat paskah untuk kita semua
Renungan Paskah II: Yesaya 25:6-9
Kerinduan di dalam hidup kita tentu menimbulkan keinginan untuk bertemu dengan yang kita rindukan. Bahkan tidak melihat waktu dan tempat untuk melepas rindu kepada mereka yang kita rindukan. Misalanya seperti orang tua yang merindukan anaknya yang berada diperantauan sebab masih menimbah ilmu di sebuah Universitas. Kerinduan orang tua akan terobati apabila anaknya pulang dalam rangka liburan perkuliahan. Namun apabila orang tuanya merindukan anaknya diluar waktu masa liburan, tentu insiatif orang tuanya sangat besar untuk menjumpai anaknya yang sedang ditanah perantauan. Begitu juga dengan sebaliknya, apabila anak yang merindukan orang tuanya.
Saudaraku kekasih, paskah ke dua ini adalah peringatan kebangkitan Yesus yang kedua, dimana peringatan ini mengarahkan kita untuk tetap menjaga persekutuan kita dengan Allah di dalam rumahNya. Paskah kedua ini bukan diartikan untuk tidak bekerja pada hari itu juga, melainkan untuk mengingatkan kita betapa pentingnya persekutuan dengan Yesus Kristus. Kirany perayaan tahun gerejawi menjadi satu momen yang dirindukan oleh jemaat. Bukan hanya sebatas perayaan atau event yang formalitas. Tetapi sebuah perenungan terhadap iman percaya kita akan Yesus Kristus yang telah mati dan bangkit dari kubur. Kerinduan itulah yang ingin kita tingkatkan kembali di dalam hidup kita sehari-hari.
Bangsa Israel yang diberitakan oleh nabi Yesaya, yang sudah mengalami perjalanan dan kehidupan di tanah pembuangan. Di tanah pembuangan tersebut mereka sangat lemah, dan tidak berdaya akan kuasa pemerintah yang menjajah mereka. Bahkan mereka diarahkan untuk memuja dewa yang disembah oleh raja Tunisia. Maka, mereka merindukan keselamatan yang dari pada Allah dan persekutuan bersama dengan Allah.
Saudaraku kekasih, betapa besar kerinduan mereka pada waktu itu mengharapkan keselamatan dari Allah dan persekutuan dengan Allah. Sekarang kita telah mendengar dan menyakini bahwa Allah telah menyelamatkan kita melalui pengorbanan diriNya di kayu salib. Apakah kita selalu mempunyai kerinduan untuk bersekutu dengan Allah? Apakah kita masih merindukan keselamatan dari Allah akan masalah, Pencobaan, penyakit dan pasang surutnya ekonomi kita saat ini? Agar Dia menolong kita dari apa yang kita alami saat ini! Atau, apakah kita saat ini sudah merasa bahwa pertolongan Allah tidak penting dalam kehidupan kita? Sehingga kita sesuka hati mau datang atau tidak ke gereja untuk memuji Allah. Oleh karena itu, kita adalah ciptaan Allah yang selalu mengalami masalah dan tidak terlepas dari masalah yang ada di dunia ini, tetapi di dalam Allah kita diselamatkannya dan dimampukan untuk menghadapi semuanya. Marilah sauadaraku, kita datang untuk bersekutu dengan Allah dan menerima keselamatanNya. Amin
Selamat beribadah paskah ke II
Tuhan Yesus memberkati
Salam Marturia
Pdt. Dr.Anna Ch.Vera Pangaribuan