Makna Hari Raya Pentakosta

0
718

 

 

Oleh: Pdt. Stefanus Hadi Prayitno

 

 

Dalam “kalender gerejawi” Minggu ini adalah “hari raya Pentakosta”, yang walaupun dalam pelaksanaannya “hari raya Pentakosta” gaungnya tidak seperti perayaan-perayaan lainnya semisal; Natal dan Paskah yang kita rayakan setiap tahunnya dengan cukup meriah dan antusias. Hal itu tidak berarti bahwa hari raya Pentakosta tidak memiliki peran yang penting dalam sejarah perkembangan gereja di muka bumi ini.

 

Sebagaimana dalam Perjanjian Lama, bahwa perayaan “Pentakosta” dihayati sebagai pencurahan berkat-berkat Allah atas bangsa Israel, demikian juga halnya dalam Perjanjian Baru perayaan Pentakosta juga dihayati sebagai pencurahan berkat-berkat Allah atas orang percaya yakni turunnya Roh Kudus atas orang percaya di Yerusalem.

 

Memaknai Hari Raya Pentakosta, ada beberapa hal yang perlu kita renungkan antara lain :

 

1.. Lahirnya Gereja Tidak Terlepas dari “Peristiwa Pentakosta”.

 

❇ Gereja yang dalam bahasa Yunani dipakai kata “ekklesia” yang artinya persekutuan dari orang-orang yang dipanggil keluar dari kegelapan masuk ke dalam terangNya yang ajaib (1 Petrus 2:9-10). Singkatnya gereja adalah persekutuan orang-orang percaya. Hadirnya Gereja di tengah-tengah dunia ini tidak terjadi dengan sendirinya. Gereja ada bukan karena dirinya sendiri atau pun karena orang lain.

 

Gereja hadir di tengah-tengah dunia semata-mata karena “karya Roh Kudus”, lewat peristiwa Pentakosta yang terjadi di kota Yerusalem ribuan tahun yang lalu. Pencurahan Roh Kudus atas orang percaya menjadi titik awal lahirnya Gereja di tengah-tengah dunia ini. Alkitab mencatat pasca pencurahan Roh Kudus ke dunia ada perubahan yang cukup “signifikan” terhadap orang percaya.

 

Mereka menjadi komunitas orang percaya yang dipersatukan oleh roh Kudus. Pada saat peristiwa Pentakosta itulah persekutuan orang percaya mulai terbentuk. Komunitas orang percaya itu terus mengalami perkembangan. Diawali dari 120 orang yang hadir dalam peristiwa pentakosta, bertambah lagi 3000 jiwa dan pada akhirnya oleh karena tuntunan dan pertolongan Roh Kudus, kehadiran Gereja pun menjalar keberbagai belahan dunia (ke ujung bumi).

 

Roh Kudus menjadi penentu dinamika dan pertumbuhan Gereja. Gereja ada, bertumbuh dan berkembang semata-mata oleh Karena Roh Kudus.

 

2. Peristiwa Pentakosta Merupakan “Penggenapan Akan Janji Tuhan Yesus”.

 

Menjelang kenaikan Tuhan Yesus ke sorga, Ia berpesan supaya para murid-murid jangan meninggalkan Yerusalem, karena di kota itulah Yesus akan menggenapi janjiNya. Dalam “Lukas 24:49 Yesus mengatakan “Dan Aku akan mengirim kepadamu apa yang dijanjikan Bapa-Ku. Tetapi kamu harus tinggal di dalam kota ini sampai kamu diperlengkapi dengan kekuasaan dari tempat tinggi.”

 

Selanjutnya. Dalam Kisah Para Rasul 1:8 dikatakan “Tetapi kamu akan menerima kuasa kalau Roh Kudus turun atas kamu, dan kamu akan menjadi saksiku di Yerusalem,dan di seluruh Yudea, Samaria, dan sampai ke ujung bumi.” Janji ini disampaikan Yesus saat-saat dimana Ia mau terangkat kesorga.Jauh sebelum Tuhan Yesus terangkat kesorga, jauh-jauh hari Ia juga sudah menyampaikan janji-janjiNya kepada para murid tentang kedatangan Roh Kudus.

 

Dalam Yohanes14:16 Tuhan Yesus berkata: “Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang “Penolong “yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya, yaitu Roh Kebenaran. Dunia tidak dapat menerima Dia, sebab dunia tidak melihat Dia dan tidak mengenal Dia.

 

Tetapi kamu mengenal Dia, sebab Ia menyertai kamu dan akan diam di dalam kamu”. Yesus juga mengatakan “tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu.” (Yohanes 14:26)._

 

Semua janji-janji yang disampaikan oleh Tuhan Yesus ini digenapi pada peristiwa Pentakosta, sebagaimana dicatat dalam Kisah Para rasul 2:4 dikatakan “Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus”. Penggenapan janji-janji Tuhan Yesus ini tentunya tidak hanya terjadi pada peristiwa pentakosta pertama saja.

 

“Pencurahan Roh Kudus” atas orang percaya akan terus terjadi selama orang percaya (Gereja) masih berada di tengah-tengah dunia ini. Sebab tanpa Roh Kudus Orang Percaya tidak bisa berbuat apa-apa. itu sebabnya dalam  _Kisah Para Rasul 2:39 dikatakan “Sebab bagi kamulah janji itu dan bagi anak-anakmu dan bagi orang yang masih jauh, yaitu sebanyak yang akan dipanggil oleh Tuhan Allah kita.”

 

3.Peristiwa Hari Pentakosta Sebagai “Pencurahan Berkat-berkat Allah”.

 

✴ Sebagaimana dijelaskan di atas, bahwa peristiwa pentakosta dihayati sebagai pencurahan berkat-berkat Allah atas umatNya baik secara jasmani maupun secara spiritual. Secara jasmani berupa makanan yang ditumbuhkan oleh Allah melalui hasil panen. Sementara berkat secara spiritual, melalui bentuk Firman Tuhan yakni Taurat.

 

Dan dalam konteks Perjanjian Baru Allah mencurahkan berkatnya lewat peristiwa pencurahan Roh Kudus. Dimana lewat pencurahan Roh Kudus, Allah memberikan “kuasa” (Dunamos) kepada orang percaya Kisah Para Rasul 1:8). “Dunamos” artinya power atau kekuatan yang dasyat. Ada suatu kekuatan yang dasyat yang menggerakkan murid-murid/orang percaya untuk melakukan sesuatu dan kekuatan itu berasal dari Roh Kudus.

 

Ini bukanlah sekadar “kekuatan” atau “kemampuan”; istilah ini khusus menunjuk kepada kuasa yang bekerja, yang bertindak (Aktif). Kuasa ini juga yang memberikan keberanian untuk bersaksi tentang Yesus dan karyaNya. Tentunya ini menjadi berkat-berkat yang tidak ada tandingannya bagi orang percaya.

 

Selamat pagi saudaraku, Selamat Hari Raya Pentakosta dan Selamat beribadah_ JBU.Have a nice day.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here