Kasihilah Sesamamu Manusia

0
507

 

 

Oleh:  Pdt. Dr.Anna Vera Pangaribuan

 

 

Selamat pagi untuk kita semua, kiranya kasih karunia dari Yesus Kristus menyertai kehidupan kita sekalian.

 

 

Imamat 19:13, Janganlah engkau memeras sesamamu manusia dan janganlah engkau merampas; janganlah kau tahan upah seorang pekerja harian sampai besok harinya.

 

 

Setelah manusia itu ditebus oleh Allah melalui darah yang mahal yaitu darah Tuhan Yesus di kayu salib maka manusia memperoleh keampunan dosa dan memperoleh kekudusan dari Allah. Berbicara kekudusan, kita masih dibingungkan oleh makna Kudus, di dalam perjanjian lama, kata Kudus sering sekali kita dengar hanya dipakai untuk memperkenalkan Allah kepada umatNya. Salah satu contoh yang boleh kita lihat adalah kemah suci yang dibagi beberapa ruangan yang terdiri ruang Kudus dan ruang maha Kudus. Kudus ini menggambarkan bahwa Allah sangat Kudus di hadapan manusia sehingga tempat kediaman Allah juga tidak dengan sembarangan untuk ditempati atau dimasuki. Bila kita lihat sekarang ini, kekudusan di dalam kehidupan kita hanya ada dibibir saja padahal Kudus itu sudah bagian pekerjaan yang diperintahkan oleh Allah kepada kita dapat kita laksanakan dengan baik maka kekudusan Allah ada disana. Kekudusan bukan persoalan tempat yang sepeti di perjanjian lama tadi, tetapi kekudusan terletak pada patuh dan taatnya umat Allah kepada perintah Allah di dalam hidupnya.

 

Berbicara pengalaman umat Allah dalam kehidupan sehari-hari juga mengalami pergumulan yang sama bahwa kekudusan itu telah diperkenalkan di dalam hubungan sesama umat Allah. Umat Allah harus menjaga dan manyaksikan kekudusan Allah melalui hubungan mereka kepada Allah dan hubungan mereka kepada sesamanya. Itulah sebabnya Allah menyampaikan firmanNya kepada umat untuk melakukan perintahNya yaitu: Janganlah engkau memeras sesamamu manusia dan janganlah engkau merampas; janganlah kautahan upah seorang pekerja harian sampai besok harinya. Ini mempunyai tujuan untuk menjaga dan menyaksikan kekudusan Allah di antara hubungan sesama mereka. Tentu hal ini muncul karena ada latarbelakang yang dilihat oleh Allah perbedaan diantara penguasa dan yang dikuasai. Pihak yang lemah dan pihak yang kuat jelas terlihat berbeda, untuk itu melalui firman ini Allah mengajak umat untuk tetap menjaga kekudusan Allah melalui saling menolong, saling membantu, memberikan hak yang menjadi hak bagi pekerja dan tidak berdusta.

 

Saudaraku kekasih, saat ini kita juga diajari dan diajak oleh firman Allah untuk lebih mendahulukan sikap saling menolong, menyampaikan hak orang lain dan bersikap jujur kepada persekutuan yang kita bangun saat ini. Menolong orang lain bukan hanya beberapa ketika orang lain memintanya kepada kita, tetapi saat kita tidak menyusahkan pekerjaan atau hidup orang lain maka kita sudah ikut menolong orang lain. Begitu juga dengan menyampaikan hak orang lain, tentu siapa saja berhak memperoleh hasil dari apa yang telah dia kerjakan, baiklah hal itu sampai pada tujuan dan waktu yang tepat. Sesuai dengan hasil yang dia kerjakan dan yang dia terima, jangan ada pada diri kita menyita atau memotong hasil dari pekerjaan orang lain. Ketiga bersikap jujur merupakan modal awal didalam pergaulan, sikap inilah yang mau kita pupuk dalam pekerjaan dan persekutuan kita sehari-hari agar memperoleh sikap hidup yang tangguh. Semua penjelasan diatas bertujuan untuk menjaga kekudusan Allah yang kita telah terima di dalam hidup ini, oleh karena itu marilah kita melakukan hal itu seturut dengan kehendakNya.

Allah ingin kita hidup kudus dengan menjauhkan tubuh jasmani dan pikiran  kita dari segala bentuk dosa perjinahan, percabulan, perselingkuhan dan kenajisan.

Amin.

 

HAPPY WEEKEND

 

Selamat beraktivitas untuk kita semua

Salam Marturia

Pdt. Dr.Anna Vera Pangaribuan

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here