MERENDAHKAN DIRI DALAM TAKUT AKAN TUHAN. 

0
670

 

Oleh: Pdt Martunas P.Manullang.

 

Selamat pagi dan salam damai sejahtera bagi kita semua.

 

 

Inilah inti dari ayat renungan hari ini, seperti tertulis pada Efesus 5:21: “dan rendahkanlah dirimu seorang kepada yang lain di dalam takut akan Kristus”.

 

Efesus pasal 5 ini mengajak kita untuk menjalan kehidupan yang saleh.

 

Hidup yang saleh adalah jika hidup dalam kasih, hidup dalam terang, hidup berhikmat khususnya dalam menggunakan waktu.

 

Juga, hidup dalam sukacita, hidup dalam rasa syukur dan hidup dalam kerendahan hati, merendahkan diri satu sama lain.

 

Mengapa?

 

Karena orang percaya telah menerima Kristus dan senantiasa belajar untuk hidup dalam Roh.

 

Hidup dalam roh, juga berarti hidup yang selalu dikendalikan, diarahkan, dibimbing atau dituntun okeh Roh.

 

Jika kehidupan lama digambarkan sebagai orang mabuk yang dipangaruhi minuman alkohol sehingga menjadi kehilangan pengendalian diri; amat berbeda halnya dengan kehidupan baru, di mana orang percaya dikendalikan oleh Roh.

 

Artinya, dalam kihidupan yang baru ini, orang percaya akan dituntun dan dikendalikan omeh Roh, sehingga tetap memiliki kesadaran dan pengendalian diri. Di sinilah, orang percaya itu mengalami sukacita.

 

Sukacita inilah yang kemudian nampak dalam sikap dan perilakunya yang: bernyanyi, bersyukur dan menunjukkan sikap kerendahan hati, yaitu mau merendahkan dirinya kepada orang lain dalam pengenalan dan takut akan Kristus.

 

Ini semua hanya mungkin dilakukan oleh mereka yang benar-benar mengalami dan merasakan betapa Kristus mengasihinya dan telah mati baginya. Kristus yang mengasihinya itu, kini sedang bermurah hati kepadanya dan memelihara kehidupannya.

Itu sebabnya, tidak ada alasan baginya untuk angkuh, sombong, tinggi hati dan memegahkan diri di hadapan sesamanya.

 

Sebaliknya, dalam rasa syukur kepada Tuhan yang telah memelihara dan bermurah hati baginya; maka tiada yang lain dapat ia tunjukkan kepada sesamanya kecuali saling melayani dalam kasih dan kerendahan hati.

 

Senang, bersahabat dan terbuka kepada setiap orang, melayani orang lain dengah kerendahan hati.

 

Di sinilah, orang percaya, selain dapat menolong orang lain; tetapi dapat mempersembahkan hidupnya menjadi kemuliaan bagi Tuhan.

 

Marilah kita, dalam hidup ini membuka jembatan persahabatan dan persaudaraan (bukan membangun tembok pemisah) dengan setiap orang, siapa pun dengan merendahkan diri seorang kepada yang lain, di dalam takut kepada Kristus.

Ya, selalu merendahkan diri kepada siapa pun, dalam takut akan Kristus.

 

Selamat beraktivitas di hari ini. Tuhan Yesus memberkati. Amin.

 

Pdt Martunas P.Manullang.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here