BERSEMANGATLAH DAN CARILAH SELALU ALLAH

0
405

 

 

 

Oleh:  Pdt.Lundu H M.Simanjuntak

 

 

Zefanya 2:3

Carilah TUHAN, hai semua orang yang rendah hati di negeri, yang melakukan hukum-Nya; carilah keadilan, carilah kerendahan hati; mungkin kamu akan terlindung pada hari kemurkaan TUHAN.

 

Sering sekali keadaan ekonomi yang semakin sulit membuat orang cenderung fokus hanya untuk mencari duit saja tanpa mempedulikan hal-hal yang berhubungan dengan persekutuan atau kebersamaan dalam kehidupan sehari-hari. Bahkan tak jarang orang-orang Kristenpun lebih memilih bekerja pada Hari Minggu karena upahnya lebih besar dari Hari biasa atau pergi piknik ke luar Kota bersama keluarga karena merasa lelah bekerja selama seminggu, ketimbang pergi ke Gereja untuk beribadah memuji Allah.

 

Tekanan ekonomi sering dipakai sebagai alasan untuk tidak aktif dalam kegiatan Gereja atau tidak datang ke ibadah minggu. Rasa kuatir untuk tidak dapat bertahan hidup sangat dipengaruhi oleh tingkat kemahalan hidup.

 

Itu terjadi pada semua lapisan masyarakat tanpa melihat status atau profesi. Siapa saja bisa terjebak pada perilaku acuh tak acuh terhadap keadaan di sekitarnya atau tidak mau tau dengan apa yang terjadi, karena sudah masuk dalam lingkaran kekuatiran karena tekanan ekonomi.

 

Bisa saja terjadi, rajin ke Gereja, rajin ikut ibadah keluarga, rajin ikut berbagai kegiatan Gereja, namun semua itu dilakukan hanya karena faktor kebiasaan atau rutinitas sejak muda. Sedikitpun yang dilakukan itu tidak berdampak positif untuk memantapkan kehidupan rohaninya.

 

Mengapa demikian? Karena semua yang dilakukan itu bukan dalam rangka mencari Allah atau menyembah Allah, melainkan hanya karena faktor rutinitas. Rasa kuatir dalam hidupnya tetap muncul bahkan semakin menjadi, sehingga rasa kuatir tidak hanya muncul dalam pikiran namun juga dalam hati.

 

Hal ini tak ubahnya seperti benih yang ditaburkan namun hidup di tengah semak duri yang terus menerus menghimpitnya, jika tidak kuat maka benih yang sudah tumbuh akan mati. Rajin mendengar Firman Allah, namun tetap saja kuatir akan hidup, mengapa demikian? Karena kita tidak sungguh-sunguh mencari  Allah, sehingga Firman itu masuk telinga Kiri keluar telinga kanan atau sebaliknya.

 

Kesungguhan untuk mencari Allah hampir tidak terlihat pada diri seseorang yang memiliki kuatir besar dalam hidupnya. Inilah yang terlihat dalam kehidupan  bangsa Israel dalam ayat hari ini, dimana bangsa Israel telah acuh dan tidak mau tahu dengan Allah.

 

Akhirnya Allah dengan tegas dan keras menegur mereka melalui nabi Zefanya.  Bangsa Israel nampak cuek dan bersikap acuh tak acuh terhadap hal-hal rohani, sehingga keberadaan Allah terkesan tidak penting ada dalam hidup mereka.

 

Semangat mencari Allah menurun dan hampir hilang, waktunya habis dipakai untuk mencari nafkah. Pergi pagi dan pulang malam, hampir dari pagi sampai malam yang ada di pikiran kita adalah uang atau bagaimana mendapatkan sesuatu yang dapat membuat kita “menyambung” hidup.

 

Semua ibadah yang kita ikuti  hanyalah sebatas rutinitas belaka, karena sesungguhnya hati dan pikiran kita jauh dari Allah. Apakah kita akan seperti ini terus? Jika ya, maka murka Allah akan turun atasmu.

 

Mari, selagi ada waktu dan kesempatan carilah Allah dalam hidupmu, rendahkanlah selalu hatimu, berlakulah selalu adil dalam hidupmu, maka Allah akan selalu melindungimu, amen.

SELAMAT PAGI

DAN

SELAMAT BERAKTIFITAS

(Pdt.Lundu H M.Simanjuntak-Jkt)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here