Oleh: P. Adriyanto
“Roh manusia adalah pelita Tuhan yang menyelidiki seluruh lubuk hatinya”*
*Amsal 20:27*
Tuhan akan menerangi kita dan Ia akan membimbing kita melalui roh kita. Kita terdiri dari tubuh, jiwa dan roh. Allah adalah Roh, dan Ia berfirman akan menciptakan kita sesuai dengan gambar-Nya. Jadi karena sesuai dengan gambar-Nya, kita adalah juga roh. Dengan roh inilah, kita dapat mengerti apa kehendak Allah, dan roh inilah yang juga merupakan pelita bagi Tuhan untuk menyelidiki seluruh lubuk hati kita.
Tuhan tahu apa kekuatan dan kelemahan kita. Dia tahu persis apa yang kita pikir sebagai kekuatan kita, padahal sebenarnya adalah merupakan sesuatu yang membahayakan keselamatan kita atau kelemahan kita. Sebaliknya yang kita yakini sebagai kelemahan, justru itu merupakan kekuatan yang luar biasa untuk kehidupan kita di masa depan. Ia tahu mengenai kita, karena Dialah yang menciptakan kita. Itulah sebabnya, kita harus selalu meminta bimbingan-Nya dan juga masa depan kita.
Sebagai manusia, kita harus memiliki *visi/obsesi* yakni rencana jangka panjang, dan bagi orang percaya, visi kita adalah mencapai kehidupan kekal di surga bersama dengan Kristus. Di sinilah Tuhan akan membimbing kita dengan Roh Kudus agar kita tahu bagaimana hidup yang berkenan kepada Allah.
Penyimpangan yang sedikit saja, akan merupakan kesalahan yang luar biasa bila tidak segera dikoreksi. Dengan pelita itu, Tuhan mengetahui kesalahan/dosa kita yang menurut kita sangat kecil, tapi berpotensi menjadi dosa yang sangat besar. Kesadaran inilah yang Tuhan tumbuhkan dalam roh kita, sehingga kita dapat sadar dan memperbaiki kesalahan yang telah kita perbuat.
Tuhan tidak membimbing kita melalui otak kita, tapi melalalui roh kita.
Apakah ini yang oleh para ahli psikologi disebut sebagai *ied* yakni lapangan tak sadar, saya tidak berani memastikan, walau lapangan tak sadar sering mengingatkan kita akan hal-hal yang bertentangan dengan otak kita.
Amin.
