Berjalanlah dengan Iman, Kasih dan Sukacita 

0
519

Oleh: P. Adriyanto

*”Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan! Sekali lagi kukatakan: bersukacitalah!”*
*Filipi 4:4*

Terutama dalam kesesakan, umat Kristiani selalu lupa untuk bersukacita apabila Tuhan telah menolongnya. Bersyukur tidak sama dengan bersukacita. Kita tidak hanya berjalan dengan iman dan kasih, kita juga harus selalu bersukacita karena Tuhan senantiasa bersama dengan kita dan selalu menyatakan kasih-Nya kepada kita dan Ia selalu melindungi kita. Sukacita inilah yang memberi kekuatan kepada kita dan kita dapat bertahan dalam segala pencobaan dan penderitaan.

Apakah kita baru bersukacita bila kita kaya, berpedidikan tinggi dan punya jabatan penting dan punya keluarga yang bahagia? Itulah sukacita dalam ukuran duniawi yang fana, sebab bila salah satu dari ukuran sukacita itu mengalami masalah (misal menjadi jatuh miskin), maka tidak ada akan ada lagi sukacita.
Karena sukacita adalah buah dari roh, maka bila kita menerima Roh Kudus, maka kita juga akan bersukacita selalu di dalam Tuhan.
*”Buah roh adalah kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan dan kesetiaan.”*
*Galatia 5:22*
Jadi sukacita adalah merupakan indikator dari kehidupan rohani kita.

Kita dapat bersukacita senantiasa bila kita berdiri teguh di samping Tuhan.
Kita harus bersorak-sorai di dalam Tuhan karena Tuhan, Allah itu kekuatan kita. Dalam kondisi apapun kita harus tetap bergembira.
*”Sekalipun pohon ara tidak berbunga, pohon anggur tidak berbuah, hasil pohon zaitun mengecewakan . . . dst, namun aku akan bersorak-sorak di di dalam TUHAN, beria-ria di dalam Allah yang menyelamatkan aku.
*Habakuk 3 : 17~19*
Kita harus mencontoh nabi Habakuk, dalam keadaan apapun kita harus tetap bersukacita di dalam Tuhan.
Amin.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here