Pohon Ara Yang Tidak Berbuah

0
508

 

 

Oleh: P. Adriyanto

 

 

“Sudah tiga tahun aku datang mencari buah pada pohon Ara ini dan aku tidak menemukannya. Tenanglah pohon ini! Untuk apa ia hidup di tanah ini dengan percuma!”.

*Lukas 13:7*

 

Pohon Ara ini adalah pohon yang tingginya bisa mencapai 12 meter yang dapat tumbuh subur walau di tanah berbatu-batu terlebih bila ditanam di kebun anggur. Buahnya dapat dijadikan kue yang lezat. Akan tetapi bila pohon tersebut sudah tiga tahun tidak menghasilkan buah apa-apa, maka pohon tersebut pantas untuk ditebang.

 

Perumpamaan di atas, disampaikan oleh Tuhan Yesus untuk menggambarkan seseorang yang tidak memiliki nilai-nilai hidup yang positif, yang mengotori orang-orang lain di sekitarnya. Orang-orang semacam ini bila tidak bertobat walau sudah diberi waktu, akan menerima upah berupa kebinasaan.

*¹ *”Tetapi oleh kekerasan hatimu yang tidak mau bertobat, engkau menimbun murka atas dirimu sendiri pada waktu mana murka dan hukuman Allah yang adil akan dinyatakan.”*

*Roma 2:5*

 

² *”Kapak sudah tersedia pada akar pohon dan setiap pohon yang tidak menghasilkan buah yang baik, pasti ditebang dan dibuang ke dalam api.”*

*Matius 3:10*

 

Agar kita dapat berbuah lebat, maka kita harus datang kepada Yesus Kristus dan tinggal di dalam-Nya seperti Firman-Nya:

*”Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting yang tidak dapat dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku. Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa. Barangsiapa tidak tinggal di dalam Aku, ia dibuang ke luar seperti ranting dan kering, kemudian dikumpulkan orang dan dicampakkan ke dalam api lalu dibakar.”*

*Yohanes 15:4~6*

 

 

Kita harus hidup seperti pohon/ranting yang berbuah banyak dalam pengertian kita harus berbuat kebaikan bagi sesama berdasarkan kasih yang diajarkan oleh Kristus Yesus. Janganlah kita sebaliknya menjadi benalu dan yang merugikan orang lain.

Oleh sebab itu, kita harus tetap berada di dalam  Kristus sehingga hidup kita penuh makna baik di dalam kehidupan kerohanian maupun dalam kehidupan duniawi. Kita harus menjadi pohon Ara yang berbuah lebat.

Amin.

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here