Oleh: Pdt Martunas P.Manullang
Selamat pagi dan salam damai sejahtera bagi kita semua.
TUHAN MEMELIHARA CIPTAANNYA.
Inilah satu hal yang nyata pada ayat renungan hari ini , yang berbunyi sebagai berikut:
“Jangan takut, hai tanah, bersorak-sorak dan bersukacitalah, sebab juga TUHAN telah melakukan perkara yang besar! Jangan takut, hai binatang-binatang di padang, sebab tanah gembalaan di padang gurun menghijau, pohon menghasilkan buahnya, pohon ara dan pohon anggur memberi kekayaannya” (Yoel 2:21-22).
Seperti kita ketahui, nabi Yoel melayani di Yehuda.
Waktu itu sedang terjadi kekeringan dan serangan belalang yang menghancurkan tanaman dan dengan demikian tidak ada lagi hasil pertanian. Hal ini nyata mempengaruhi kehidupan perekonomian bangsa itu.
Nabi Yoel memakai kata “hari Tuhan” untuk menggambarkan betapa hari penghakiman itu adalah suatu musibah bagi bangsa itu, musibah penghukuman dari Tuhan.
Itu bukan hanya berlaku bagi bangsa Yehuda saja, tetapi nanti di akhir zaman, “hari Tuhan” menjadi hari penghakiman bagi bangsa-bangsa di dunia ini.
Yoel berseru agar bangsa Yehuda bertobat, karena Tuhan berjanji akan mengampuni dan memberkati mereka.
Pada kitab Yoel pasal 2 ini, telah diungkapkan akan ada peringatan tentang datangnya musibah penghukuman dari Tuhan (2:1-11).
Di sini juga mau dikatakan, jika terjadi sesuatu yang menimpa kehidupan kita, agar kita menyadari bahwa Tuhanlah yang berkuasa atas hidup kita, atas perjalanan hidup kita ini.
Selanjutnya, nabi Yoel mengajak seluruh bangsa untuk kembali kepada Tuhan dengan cara berpuasa dan mengaku dosanya.
Ini juga mau mengingatkan kita untuk tidak malu datang kepada Tuhan, atau jangan takut memohon kemurahan Tuhan untuk mengampuni segala dosa dan kesalahan kita.
Marilah datang kepadanya dalam ketulusan dan kerendahan hati.
Mengapa?
Karena Tuhan adalah “pengasih dan penyayang, panjang sabar dan berlimpah kasih setia”(2:13b).
Keberanian datang kehadirat Tuhan dalam pengakuan dan penyesalan atas dosa-dosa kita, membuka jalan bagi kita untuk menerima pengampunan dari Tuhan.
Ayat renungan hari ini, berisi janji dan berkat TUHAN.
Dengan cara-Nya sendiri, TUHAN akan menyingkirkan aib umat-Nya dan memulihkan mereka dengan berkat-berkat-Nya.
TUHAN sendiri yang bertindak, sehingga hak-hal yang tadinya mengerikan akan diganti dengan yang mengagumkan. Ketakutan akan diganti dengan sukacita.
Mengapa?
Sekali lagi TUHAN akan melakukan perkara yang besar.
Ketakutan akan diganti menjadi sukacita. Tidak ada lagi rasa pesimis dalam kehidupan, karena telah digantikan dengan rasa optimis yang lahir dari iman dan pengharapan kita.
Pengharapan, karena TUHAN telah berjanji akan memulihkan umat-Nya. Itu berarti bahwa TUHAN akan melanjutkan pemeliharaan-Nya atas seluruh ciptaan-Nya.
Dengan kata lain, jika pada masa penghukuman dari TUHAN, seluruh ciptaan merasakan kengerian yang luar biasa, maka kini, dengan kasih-Nya yang amat besar, Ia datang untuk memulihkan ciptaan-Nya, sehingga seluruh ciptaan-Nya itu memperoleh harapan bagi hidup yang lebih berarti atau bermakna. Hidup yang diselamatkan. Hidup yang dibarui. Hidup yang ditebus. Hidup yang diutuhkan kembali, dipersatukan lagi.
Semuanya ini adalah karya terbesar Allah dalam diri Yesus Kristus.
Yesus telah menebus seluruh ciptaan-Nya, terlebih kita manusia, dari kuasa iblis, dosa dan maut, untuk dapat hidup dan mempersembahkan kehidupan kita ini bagi kemuliaan TUHAN. TUHAN memelihara ciptaan-Nya. TUHAN memelihara kita, apa pun yang terjadi. Bahkan Dia menebus dan menyelamatkan kita karena kebesaran kasih-Nya (Yoh.3:16).
Selamat beraktivitas di hari ini. Tuhan Yesus memberkati. AMIN.
Pdt Martunas P.Manullang