PDT. WEINATA SAIRIN: “ALLAH ITU JURUSELAMAT YANG MENYELAMATKAN”*

0
414

*REFLEKSI ALKITAB*
MINGGU 16 DESEMBER 2018
========================

Oleh: Weinata Sairin

_”Aku, Akulah Tuhan dan tidak ada juruselamat selain dari padaKu. Akulah yang memberitahukan, menyelamatkan dan mengabarkan,dan bukannya allah asing yang ada diantaramu. Kamulah saksi-saksiKu” demikianlah firman Tuhan dan “Akulah Allah”_ (Yesaya 43:11,12)

Istilah “juruselamat” sudah sangat dikenal di lingkup umat kristiani bahkan juga di lingkup masyarakat luas. Hal yang sangat unik dan spesifik dalam hubungan dengan istilah “juruselamat” adalah bahwa istilah itu hanya digunakan dan dikenakan kepada sosok Yesus Kristus. Pada waktu kita masih berada di Sekolah Minggu, kita mendapat penjelasan yang cukup memadai tentang beda signifikan antara istilah “juru selamat” dan “guru selamat”.

Saat itu memang ada diskusi kecil diseputar beda antara “juru selamat” dan “guru selamat”. Guru Sekolah Minggu saat itu memberi penjelasan yang amat bermakna tentang arti kata “juru selamat” dan “guru selamat”. Menurut pak Guru, kata “juru” mengandung makna “orang yang mempunyai keahlian dan kecakapan dalam bidang tertentu dan diandalkan dalam melaksanakan tugasnya”. Sedangkan kata “guru” mempunyai pengertian “seseorang yang membagikan ilmu pengetahuan yang dikuasainya kepada orang lain, terutama murid-muridnya sehingga orang itu bertambah pengetahuannya”.

Penjelasan Guru Sekolah Minggu tentang beda makna kata “juru” dan “guru” amat penting artinya bagi anak-anak dalam hubungan dengan pengenaan kata Juruselamat bagi figur Yesus Kristus. Pendekatan dari perspektif linguistik acapkali cukup menolong untuk menahami dengan lebih dalam makna sebuah kata atau istilah.

Hal yang cukup menarik untuk dicatat adalah bahwa walaupun dalam Perjanjian Baru kata atau gelar Juruselamat umumnya dihubungkan dengan Yesus Kristus namun gelar itu juga digunakan bagi Allah, selain gelar-gelar yang lain. Hal itu nampak misalnya dalam Yesaya 43 :11;12 yang dikutip di awal bagian ini. Dalam PB gelar Juruselamat bisa ditemukan dalam surat-surat Pastoral (Timotius, Titus), dalam Pujian Maria (Luk. 1:47); dan dalam Yudas 1:25.

Sebagaimana kita memahami benar bahwa fokus utama teologi Kristen berada pada tema bahwa Allah itu menyelamatkan, Allah itu membebaskan. Dalam Perjanjian Lama tema pemikiran itu menonjol pada peristiwa pembebasan Israel dari perhambaan Mesir. Pembebasan dari Mesir dengan membelah laut Teberau, tuntunan Allah di padang gurun dengan tiang awan dan tiang api, pembekalan logistik antara lain dengan “manna” dari surga, pengiriman tim pengintai ke tanah perjanjian adalah bagian-bagian penting dari episode umat Israel sebagai umat pilihan Allah.

Tema Allah yang membebaskan dan menyelamatkan itu amat jelas mewujud dalam diri Yesus Kristus. Langkah-langkah teknis dan grand strategi yang ia kembangkan adalah pembebasan dan penyelamatan umat manusia. Ia bergaul dengan banyak orang termasuk dengan perempuan berdosa, para pendosa pemungut pajak dengan siapa saja untuk mengajak mereka menghargai kemanusiaan dan memuliakan manusia sebagai imago dei. Bahwa perjuangannya dalam memanusiakan manusia mengantar Yesus ke kayu salib, itulah harga yang harus dibayar untuk sebuah perjuangan.

Ungkapan Yesaya 43 yang dikutip dibagian awal Refleksi ini amat penting untuk kita cermati di Minggu Adven III ini. Pernyataan bahwa “tidak ada juruselamat lain selain dari padaku” adalah sebuah pernyataan teologis yang definitif, absolut dan adequat yang sangat dalam maknanya ditengah realitas empirik di zaman itu tatkala bangsa-bangsa lain disekitar Israel masih percaya kepada allah dan juruselamat yang lain. Allah Israel itulah yang aktif bertindak, Ia nemberitahukan, menyelamatkan dan mengabarkan berita pembebasan itu; bukan allah yang lain, allah yang sekadar nama, allah yang artificial, yang tidak memiliki energi dan kuasa apapun, allah yang diciptakan oleh manusia, allah yang terpenjara pada ruang dan waktu.

Kita percaya kepada Allah yang benar, Allah yang mendahului waktu, Allah yang tidak diciptakan, Allah yang tidak tunduk pada ruang dan waktu, Allah yang kekal. Allah Yang Transenden itu yang dulu membebaskan Israel dari Mesir kemudian memperkenalkan diri dalam Yesus Kristus yang di imani Gereja-gereja sebagai Juruselamat dunia. Gereja-gereja kini sedang berada pada Minggu Advent III dan menanti kedatanganNya sebagai Hakim yang adil atau sebagai bayi natal dari Betlehem.

Dimasa-masa Adven ini Gereja menghayati Adven tidak hanya dengan memasang lilin Adven dan liturgi khusus tetapi juga bentuk-bentuk kegiatan lain yang dapat membantu umat menghayati Adven dengan lebih baik :Pemahaman Alkitab, Diskusi, Malam Pujian dll. Yesus Kristus adalah Juruselamat satu-satunya. Dialah Pembebas dan Penyelamat kita.

Selamat merayakan Minggu Adven III. God bless.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here